Wednesday, May 18, 2011

Trio Lanas

Alkisah disebuah village, bernama ciotes city terdapat sekumpulan pemuda generasi penerus bangsat yang masih duduk dibangku sma yang berbeda-beda, disini ada banyak sekali kisah yang bisa diangkat namun saya hanya akan mengangkat cerita bocah-bocah yang saya anggap tidak senonoh dalam hidupnya diantaranya yang mempunyai nama gaul lele atau temon dia adalah pemuda tampan nan rupawan dengan rambutnya yang tidak bisa dibuat model apapun karena bentuk kepalanya yang kotak, namun dia masih mempunyai pesona eksotis dengan kehitaman kulitnya yang sebelas dua belas dengan paduka bakari sagna si pemain arsenal itu, temon disini adalah sesosok pemuda yang mempunyai hobi menghina dan melecehkan orang lain pokoknya dia akan sakit jika sehari saja tidak menghina. Namun dibalik itu semua dia adalah seorang pemain voli ball yang sangat berbakat dia terlihat seperti david beckam ketika sedang berada di arena pertarungan voli , horeee akhirnya ada yang positif dari diri seekor lele alias temon ini. Tokoh pemuda tidak terpuji lainnya adalah,.....?”saya lupa nama aslinya” tapi menungsa(manusia) ini sering dipanggil rojak karena ayahnya yang seorang pengusaha rujak dan kakaknya yang hobi ngulek-ngulek ’sensor’. Rojak adalah sesosok menungsa(manusia) super, super disini bermakna super pelit, mengapa dikatakan super pelit karena rojak durjanah ini hanya dan selalu membawa uang seribu rupiah saja ketika sedang terjadi diskusi”bahasa katroknya nongkrong” namun dengan uang seribu rupiahnya itu dia sudah bisa diskusi diwarung dengan suguhan marimes,pisang goreng dan rokok supel yang harus dibayar sepuluh ribu, “sungguh jahanam”. Namun untungnya si rojak mempunyai teman-teman yang rajin beramal jariah, si rojak ini merupakan sosok bijaksana dalam menjawab pertanyaan, sebagai contoh ketika dia terpaksa harus membolos sekolah untuk pergi kewarnet dia dengan bijaksananya menjawab, rojak said, “ belajar itu tidak harus disekolah, diwarnetpun itu kita adalah sedang belajar, kita belajar tehnolegi” yak benar juga sih....., dengan dia membuka video porno dia sedang belajar proses biologis dan bisa langsung dipraktikan ke pacarnya yang setia mendampinginya dalam nafsu maupun birahi saat melihat video porno diwarnet, “dibawah 17 tahun tidak dianjurkan meniru adegan ini”. Ada lagi sesosok bujang yang tentunya tidak lebih ganteng dari saya dengan nama gaul abdel atau baskom, yang saya tau dia adalah anak yang baik-baik saja ketika dirumah karena dia tidak merokok, tidak nonton bokep, tidak minum alkohol dan tidak berkata yang melukai jati diri bangsa, tapi itu semua kata ibunya. Namun saya tidak yakin dia sebaik itu jika berada diluar rumah karena ketika saya merokok diapun ikut merokok, ketika saya minum diapun tidak lupa ikut mencicipi, namun dia belum pernah meminta video bokep kepada saya. Tiga sosok ini akan saya cela habis-habisan dalam cerita yang hanya mereka dan Tuhan yang tau kebenarannya.
  jika umumnya kita sering mendengar pertukaran pelajar maka disini kita akan menemukan fenomena pertukaran tempat/lokasi belajar. Saya sebenarnya bingung ketika mereka melakukan kegiatan membolos karena maklum saja di tempat mereka tinggal tidak ada mall atau tempat rekreasi lainnya untuk membolos, ini semua gara-gara pemerintah daerah yang doyan duit sebut saja bupati probo yang patut dikatain semua isi kebun binatang yang lagi ngeSEL itu. Tapi disini kita tidak ngomongin politik silit pitik, haha. Lanjut ke bolos, karena tidak disediakan tempat membolos oleh pemerintah daerah maka mereka melakukan hal kreatif namun aneh yaitu dengan membolos di depan toko bangunan,terminal,stasiun atau bahkan kuburan seperti yang pernah saya lakukan, bagi anak-anak kota bisa mencoba mungkin ada sensasi baru yang didapatkan saat membolos ditempat tersebut. Kali ini mereka dinas di toko bangunan, ditoko bangunan itu mereka hanya duduk-duduk seperti seorang filusuf gagal dan terkesan garing sekali dalam cerita ini sehingga membuat saya tidak bisa melanjutkan cerita dalam episode ini, yang saya sarankan disini mereka harus mengambil study teknik sipil saat kuliah nanti agar mereka tidak melakukan kegiatan membolos lagi.
Pada suatu ketika ada dedengkot ciotes city kembali dari pengembaraanya setelah bebulan-bulan mengumpulkan helai demi helai rupiah, dia adalah sesosok pria lentur yang selalu membungkuk dalam berjalan, mari kita sambut saja kedatangan tokoh ini Tono..... joy..... alias kadal. Mengapa dia disebut kadal karena sebelum dia beralih profesi sebagai kaum urban dia adalah sesosok pencari kadal hijau yang handal, pergerakannya dalam memanjat pohon kelapa sangatlah fantastis, bahkan akselerasinya dalam menangkap kadal melebihi kadal itu sendiri. Ketika dia pulang dari pengembaraanya dia disambut bak seorang pangeran william yang belum menemukan kate midleton, gayanya berubah dua ratus derajat celcius, dia mencampakan rokok lintingan cap sintren yang setia menemaninya selama bertahun tahun dalam duka maupun duka dan langsung beralih kepada yang lebih katrok yaitu rokok sempurna. Tono joy alias kadal ini memang pemuda yang berBUDI luhur karena dia tidak lupa untuk membagikan sedikit rejekinya kepada tiga pemuda yang tidak senonoh yaitu temon,abdel,dan rojak. Ketiga pemuda tidak senonoh ini diberikan surga dunia dalam waktu satu malam, dan sebagai imbalannya tono joy bisa berlaku layaknya seorang raja dari kerajan panembahan batu karut. Namun apa yang terjadi pada keesokan harinya adalah hal yang paling menyakitkan dalam sepanjang dunia perciotesan, keuangan tono joy kolaps alias bangkrut dan dengan penyesalan yang amat mendalam disertai permintaan maaf yang sebesar besarnya dia kembali mengetuk pintu hati kekasihnya yaitu rokok lintingan cap sintren agar sudi menerimanya kembali untuk dicium dan disedot oleh tono joy alias kadal. Karena keuangannya yang kolaps tono joy akhirnya harus mengembara kembali untuk meraih cita-citanya yang setinggi langit namun untuk itu dia harus menyewa uang dari sahabat karibnya yang bernama debdeb hanya untuk sekedar menaiki bis favorite dan satu-satunya yaitu ASLI, sementara tiga pemuda tidak senonoh itu menghilang bagaikan ditelan bumi. Namun tono joy tetap mempunyai cita-cita luhur untuk kembali membahagiakan ketiga pemuda tidak senonoh itu saat dia pulang dari pengembaraannya lagi.
Setelah kisah tentang tono joy alias kadal berlalu kini kita beralih kepada kisah lele atau temon selaku salah satu pemeran utama dari cerita ini, disuatu hari tepatnya pada hari hari mereka yang kurang jelas terbesit keinginan untuk merokok dari seekor lele, namun apa daya tangan tak sampai, jangankan untuk merokok untuk ngupil saja mereka tidak berdaya karena bencana kekeringan yang melanda dompet mereka bertiga. Alhasil lelepun sebagai sesosok menungsa(manusia) yang  sedang berhasrat tinggi untuk merokok menyandarkan harapan terakhirnya kepada paduka orang tua, seekor lele ini kemudian meminta uang kepada sang ayah yang kebetulan sedang berada dirumah, dialognya kurang lebih seperti ini :
Lele : “pak njaluk duite”(minta uang)
Bapake : “duit bae, rep go ngapa?”(duit mulu mau buat apa)
Lele : “ya biasa pak bocah enom”
Bapake : “mbahmu kuwi, rep go tuku udud yah!?”(mbahmu itu, mau buat beli rokok yah!?)
Lele : “ora, go jaga-jaga tok, masa dolan ra nggawa duit”(buat jaga-jaga aja, masa main gak                                                   bawa uang)
Bapake : “ora ana ya ora ana, kepret sisan”(gak ada ya gak ada, *sensor*)
Lelepun dengan wajah letih,lesu, nan lunglai berjalan keluar dari rumah dengan tidak membawa hasil, namun ditengah jalan tiba-tiba lele teringat akan cara-cara yang dibisikan syetan yang didapatkannya secara otodidak. Pikiran jahatnya mulai menyuplai asupan-asupan sugesti yang menyuruhnya untuk........ “nyolong rokoke bapake”(nyuri rokok bokap). Akhirnya lele ini pun kembali kerumah dengan niat dan pikiran yang jahat, dia dengan tega, tanpa belas kasihan mau mencuri rokok dari ayah kandungnya sendiri, sungguh biadab sekali perbuatan seekor lele ini, dia telah melupakan semua kenangan indah bersama orang tuanya hanya demi barang yang bernama rokok, dia juga telah mencedrai guru PPKN yang telah mengajarinya pancasila, dia juga telah mencoreng guru agamanya yang selama ini dengan setia memberinya ayat-ayat untuk diamalkan. Akhirnya lele inipun mewujudkan keinginannya dalam mencuri rokok, dia mencuri lima batang rokok ji sam sure untuk dihisapnya dan dibagikan kepada baskom, rojak, dan saya sendiri. Catatan: “lele memberikan rokok itu dengan ikhlas dan tanpa adanya paksaan dari siapapun, jadi saya tidak terlibat pasal pencurian”, dan cerita apakah bapake lele mengetahui kehilangan rokoknya hanya lele, bapake dan Tuhan yang tahu. Dan akhirnya kamipun dapat merasakan racun rokok itu dengan senang gembira tanpa ada perasaan bersalah sedikitpun.
                Masih banyak lagi cerita lainnya yang menurut saya seru namun penyakit malas tiba-tiba melanda jadi karena saya tidak dibayar dalam tulisan ini maka mendingan saya sudahi dulu, terserah pada anda semua yang membacanya apakan suka atau tidak dengan cerita diatas karena saya pribadi sih bodo amat, toh kalian baca juga tidak bayar sama saya. Namun sebagai manusia yang bijaksana saya tentunya mengharapkan kritikan dan masukan terhadap tulisan saya ini agar lebih baik untuk kedepannya.

No comments:

Post a Comment